Judul : Decision Making Problem Solving
Penulis
: Adi Soenarno
Penerbit
: Andi Yogyakarta, 2007
Tebal
: 232 halaman
Saya membeli buku ini kurang lebih tahun
2011, dalam keranjang diskon dengan harga yang “wow”. Setara dengan satu
mangkuk bakso, murah sekali bukan? Dan karena pada akhirnya saya masih suka
mengulang beberapa bagian darinya jadi deh, buku ini sebuah berkah.
Melihat label yang tertera dibawah buku “
Games untuk Pelatihan Manajemen”. Sempat berfikir Ah! Saya kan ibu rumah
tangga, tetapi ketika membuka isinya.
Tak ragu lagi saya langsung ke kasir. Dan benar, saya bisa asyik bermain
tanya jawab dengan si kecil dengan
mengopy “game” dalam buku ini. Dengan gaya bahasa seorang ibu tentunya.
Buku ini dibagi menjadi 30 bagian The Wise
Guy, hingga Piring Terbang. Setiap bab terdiri dari diskripsi, tujuan, pembahasan dan variasi.
Yang menarik, dalam setiap pembahasan selalu
diberikan penjelasan, dan ice breaker bagi permasalahan yang timbul di
belakang.
Diantara permainan yang diberikan adalah :
Ada seekor burung beo yang pandai meniru
berada dalam kantor seorang bos yang perokok. Suatu ketika burung tersebut
batuk-batuk, apa solusinya? (mungkin ini
pertanyaan yang sudah sering terlontar)
Adi Soenarno memberikan penjelasan, bahwa
masalah dibagi menjadi : Penyebab masalah, masalah itu sendiri dan akibat
masalah. Contohnya adalah ketika seorang
wanita mengusir laba-laba dan membersihkan sarangnya, tetapi esoknya ada lagi,
dan ada lagi.
Apa yang menyebabkan masalah tersebut??
Setelah mengidentifikasi, ternyata si Ibu hanya mengusir laba-laba/ tidak
membasmi/membunuhnya, karenanya, masalah itu selalu timbul dan timbul lagi.
Secara penampakan, dan cover buku ini menarik, font meskipun
kecil tetapi terbaca karena kertas yang dipakai juga cling dan tidak buram. kalimat yang dipakai juga enteng. Istilah-istilah yang digunakan pun bisa dimengerti masyarakat awam
Meski begitu, diakhir buku juga disertakan glosarium, sehingga semakin menambah wawasan bagai para pembacanya.
Berkaca dari buku ini sebuah pesan kecil
terlontar “ Jangan lewatkan buku obral.
Obral harga bukan berarti obral kualitas.
I like it
Tidak ada komentar:
Posting Komentar