Sabtu, 16 November 2013

Belajar dari Manager




Judul           : Decision Making Problem Solving
Penulis       : Adi Soenarno
Penerbit     : Andi Yogyakarta, 2007
Tebal          : 232  halaman

Saya membeli buku ini kurang lebih tahun 2011, dalam keranjang diskon dengan harga yang “wow”. Setara dengan satu mangkuk bakso, murah sekali bukan? Dan karena pada akhirnya saya masih suka mengulang beberapa bagian darinya jadi deh, buku ini sebuah berkah.

Melihat label yang tertera dibawah buku “ Games untuk Pelatihan Manajemen”. Sempat berfikir Ah! Saya kan ibu rumah tangga, tetapi ketika membuka isinya.  Tak ragu lagi saya langsung ke kasir. Dan benar, saya bisa asyik bermain tanya jawab dengan si kecil dengan  mengopy “game” dalam buku ini. Dengan gaya bahasa seorang ibu tentunya.

Buku ini dibagi menjadi 30 bagian The Wise Guy, hingga Piring Terbang. Setiap bab terdiri dari diskripsi,  tujuan, pembahasan dan variasi.

Yang menarik, dalam setiap pembahasan selalu diberikan penjelasan, dan ice breaker bagi permasalahan yang timbul di belakang. 

Diantara permainan yang diberikan adalah : Ada  seekor burung beo yang pandai meniru berada dalam kantor seorang bos yang perokok. Suatu ketika burung tersebut batuk-batuk, apa solusinya?  (mungkin ini pertanyaan yang sudah sering terlontar)

Adi Soenarno memberikan penjelasan, bahwa masalah dibagi menjadi : Penyebab masalah, masalah itu sendiri dan akibat masalah.  Contohnya adalah ketika seorang wanita mengusir laba-laba dan membersihkan sarangnya, tetapi esoknya ada lagi, dan ada lagi. 

Apa yang menyebabkan masalah tersebut?? Setelah mengidentifikasi, ternyata si Ibu hanya mengusir laba-laba/ tidak membasmi/membunuhnya, karenanya, masalah itu selalu timbul dan timbul lagi.

Secara penampakan,  dan cover buku ini menarik, font meskipun kecil tetapi terbaca karena kertas yang dipakai juga cling dan tidak buram. kalimat yang dipakai juga enteng. Istilah-istilah yang digunakan pun bisa dimengerti masyarakat awam

Meski begitu, diakhir buku juga disertakan glosarium, sehingga semakin menambah wawasan bagai para pembacanya.
Berkaca dari buku ini sebuah pesan kecil terlontar “ Jangan lewatkan buku obral.  Obral harga bukan berarti obral kualitas. 
  I like it

Tidak ada komentar:

Posting Komentar